Kamis, 23 April 2009

KONSERVASI = HEMAT

Konservasi yang dimaksud dalam tulisan ini terkait konservasi alam. Arti hemat di sini adalah penggunaan/pemakaian sumberdaya secara hati-hati, tidak boros dan tidak pelit.
Salah satu kegiatan konservasi alam adalah pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam. Istilah secara lestari ini menunjukkan sifat hemat dalam hal penggunaan/pemakaian sumberdaya.

Firman Allah SWT dalam Al Qur’an:”Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir” (S. Al Jaatsiyah, 45: 13). Ayat-ayat lain yang senada terdapat pada S. An Nahl, 15: 11-17 dan S. Qaaf, 50: 6-8. Ayat-ayat tersebut menunjukkan ajakan Allah SWT untuk berpikir bahwa seluruh alam semesta telah diciptakan untuk manusia. Selanjutnya apa yang telah dilakukan oleh manusia itu sendiri terhadap alam semesta tempat mereka tinggal?

Di sinilah konservasi alam berperan, yaitu manusia memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana, yaitu secara hemat. Pemanfaatan secara lestari ini berarti pemanfaatan untuk pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa harus merusak atau mengurangi kemampuan alam dalam menyediakan kebutuhan bagi generasi mendatang.

Cara yang mudah adalah dengan merubah cara berpikir kita (mindset) yaitu dengan ber-empati kepada orang lain. Contoh: air bersih tidak selalu bersedia untuk semua orang. Bagi orang yang mendapat akses kemudahan dalam memperoleh air bersih berhematlah dengan mengingat masih banyak orang di luar yang tidak memperoleh air bersih yang berlimpah, murah dan mudah tersebut. Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan memasuki kamar hotel berbintang lima. Ternyata mereka sudah tidak menggunakan sistem bathtub lagi, untuk keperluan mandi digunakan sistem shower. Pengelola hotel pun memasang sticker tentang pentingnya penghematan air. Tindakan yang ramah lingkungan ini perlu dicontoh dan diberi apresiasi positif. Kadangkala orang yang kaya atau banyak uang luput memperhatikan tentang penghematan ini, toh mereka pikir mereka mampu membayarnya. Pikiran inilah yang perlu diatur ulang (remindset). Pikirkan bagaimana seandainya anak cucu kita-lah yang mengalami kesulitan tersebut, padahal semasa kita hidup kita sudah berfoya-foya atau boros dalam penggunaan air.

Nothing free in the world! Apa yang kita lakukan saat ini dapat mempengaruhi keadaan di masa mendatang. Wal Allahu ‘alam.

Tidak ada komentar: