Senin, 16 Februari 2009

SUGESTI

Apa itu sugesti? Menurut Kamus Psikologi James Drever yang saya baca, sugesti (suggestion) adalah sebuah proses mental yang disebabkan oleh penerimaan tak kritis, dan realisasi, dalam tindakan atau kepercayaan, tentang ide-ide yang muncul dalam benak, sebagai akibat dari kata-kata, sikap-sikap, atau tindakan-tindakan dari orang lain (atau orang-orang lain), atau dalam kondisi-kondisi tertentu, bergantung pada proses-proses dalam benak individu sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai orang yang memiliki sugesti kuat tentang aktivitas mereka. Contohnya:
1. Hari baik dan hari buruk. Jika akan melakukan berbagai kegiatan (perjalanan, bisnis, dsb) akan berhasil jika dilaksanakan pada hari X; sebaliknya jika dilaksanakan pada hari Y akan gagal atau mengalami kesialan. Termasuk di antaranya adalah waktu yang baik dan yang buruk seperti bulan dan musim.
2. Benda baik dan buruk. Jika akan melakukan sesuatu (misal tanda tangan kontrak, bertanding, ujian, dsb), harus pakai benda keberuntungan (misal: pena/alat tulis, pakaian dsb) agar berhasil, jika tidak akan gagal.
3. Pengobatan. Di kalangan orang yang tua, masih dijumpai sugesti kalau ke dokter (untuk berobat), harus disuntik, jika tidak disuntik tak akan sembuh. Selain itu juga ada yang beranggapan jika tidak berobat ke dokter X tak akan sembuh.

Mengapa saya membahas tentang sugesti ini? Bagaimana sugesti yang tersebut di atas dipandang dari agama Islam? Menurut saya, hal tersebut sudah termasuk syirik, menduakan Allah. Pemberi rizki (termasuk kesehatan) adalah Allah SWT. Rizki tidak dapat kita kejar dan musibah tidak dapat kita tolak. Namun kita harus ingat di balik kesulitan ada kemudahan, demikian janji Allah yang tertulis di Surat Al Insyirah (S. 94) disebutkan secara berulang di ayat 5 dan 6. Jika kita ingin menjadi muslim yang kaffah, menjadi mukhlisin (orang yang benar-benar mengesakan Allah SWT), kita harus berhati-hati dengan sugesti yang mengarah ke tindakan syirik ini dan harus mampu menghilangkannya. Wal Allahu ‘alam.

Tidak ada komentar: